Powered by Blogger.

Desktop

Chat

Bookmarks

User

Mail

Videos

Contact

Mobile

Archive

Racing

Cute

Travel

Kota

Portfolio

Feature

Udang Selingkuh

Udang Selingkuh - Usut punya usut, ternyata badan bercapit seperti kepiting inilah yang menjadi alasan mengapa makanan ini dinamakan udang selingkuh. Makanan khas ini populer di daerah Wamena, Papua Barat. Udang selingkuh umumnya disajikan dengan berbagai macam saus seperti saus tiram, saus asam manis, saus padang dan saus mentega. Harga yang dipatok oleh penjual udang selingkuh lumayan mahal, yaitu kisaran antara Rp. 80.000 s.d. Rp. 100.00/porsi. Walaupun begitu, dijamin kamu akan merasakan sensasi luar biasa yang menggigit dari makanan ini.

Udang Selingkuh

Ini memang unik, udang selingkuh. Udang ini dinamakan udang selingkuh karena udang ini berbentuk udang namun memiliki tangan atau  capit seperti kepiting. Iya, udangnya dianggap berselingkuh dengan kepiting, hehe. Penyajian udang ini bisa dengan digoreng, dibakar atau juga direbus. Jika suatu waktu Anda melakukan traveling ke Papua Barat, sempatkan ke Wamena untuk “merasakan kenikmatan” udang yang suka selingkuh ini ya. hehe.

Ikan Bungkus

Ikan Bungkus - Bila dilihat sekilas bentuknya memang mirip dengan ikan pepes dan menggunakan resep yang hampir sama persis. Yang membedakan makanan ini adalah bahan dasar dari keduanya. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan ikan bungkus ini adalah jenis ikan laut. Selain itu pembuatan ikan bungkus memerlukan bumbu yang lebih beragam dan sedikit tambahan daun talas atau daun salam untuk pembungkusan.

Ikan Bungkus

Untuk memberikan rasa asin, menggunakan garam yang lebih efektif karena sekalian untuk menghilangkan getah daun talas yang digunakan.

Ikan Bakar Manokwari

Ikan Bakar Manokwari - Dari nama makanan itu sendiri kita sudah tahu kalo makanan ini asli dari kabupaten Manokwari. Cara penyajiannya terbilang cukup unik dan berbeda, pertama ikan tongkol bakar disiram dengan sambal merah. Lalu ditambahkan jeruk lemon yang berguna sebagai penghilang bau amis pada ikan tersebut. Perlu kita ketahui bahwa tongkol yang digunakan dalam ikan bakar ini harus mempunyai berat kurang dari 450 gram. Mayan berat ya..

Ikan Bakar Manokwari

Manokwari sendiri adalah Ibukota Provinsi Papua Barat. Jenis ikan yang biasa digunakan untuk makanan ini adalah ikan tongkol. Untuk Anda yang ke Manokwari sangat disarankan untuk menikmati hidangan pedas ini. Sambal yang digunakan dijamin berbeda dengan sambal yang pernah Anda sekalian makan selama ini! Coba yuk!!!

Sate Ulat Sagu

Sate Ulat Sagu - Agak ngeri dan jijik juga bila mendengar kata Ulat. Bukan soal sudut tusuk satenya yang sangat lancip, tapi ini lebih mengarah kepada bahan utamanya yaitu ulat. Ulat sebesar jempol orang dewasa ini diambil dari pohon sagu yang sudah tua. Meskipun dengan bahan utama seperti itu, ternyata ulat sagu sudah dinobatkan jadi makanan khas Papua, Wow.

Sate Ulat Sagu

Masyrakat asli papua yang telah terbiasa hidup di alam bebas seringkali mengkonsumsi ulat sagu yang diolah terlebih dahulu. Namun kini ulat sagu ini sudah diolah dengan cara dibakar hingga hampir mirip dengan sate. Lebih tepatnya sate ulat sagu ini adalah makanan khas dari Raja Ampat.

Martabak Sagu

Martabak Sagu - Martabak ini  diolah dari bahan sagu yang sudah dihaluskan kemudian digoreng dan diberi gula aren atau merah. Martabak yang berasa dari Kabupaten Fakfak ini berbeda dengan martabak yang biasa kita temui di daerah lain seperti martabak manis atau martabak telor. Hal yang paling membedakan adalah bahan pokoknya, yaitu sagu. Rasa makanan khas ini cukup enak dan manis juga tidak kalah dengan martabak jenis martabak yang sudah umum kita makan seperti martabak manis.

Martabak Sagu

Tidak ada salahnya jika Anda berpergian jauh untuk mengunjungi Papua demi mencicipi makanan khas yang satu ini. Selain teksturnya yang unik, makanan asli kabupaten Fakfak ini memiliki cita rasa yang berbeda dari yang lainnya. Yuk berangkat!!! hehe

Papeda

Papeda - Papeda adalah makanan khas maluku tepatnya papua timur. Makanan ini terdiri dari bahan utama yang berupa sagu yang disajikan bersama dengan ikan tongkol atau bisa juga mubara yang telah dibumbui dengan kunyit. Papeda ini bertekstur lengket baknya lem kertas dan memiliki rasa yang tawar namun Papeda adalah makanan yang kaya akan serat, rendah kolesterol dan juga bernutrisi.

Papeda

Di berbagai wilayah pesisir dan dataran rendah di Papua, sagu adalah bahan dasar dalam segala jenis makanan. Sagu bakar, sagu lempeng, dan sagu bola, menjadi sajian yang paling banyak dikenal di berbagai pelosok Papua, khususnya dalam tradisi kuliner masyarakat adat di Kabupaten Mappi, Asmat, hingga Mimika. Papeda merupakan salah satu sajian khas sagu yang jarang ditemukan kecuali di papua. Antropolog sekaligus Ketua Lembaga Riset Papua, Johszua Robert Mansoben, menyatakan bahwa papeda dikenal lebih luas dalam tradisi masyarakat adat Sentani dan Abrab di Danau Sentani dan Arso, serta Manokwari.
Select Menu